Diare pada Anak: Penyebab, Penanganan, dan Makanan yang Aman

Article 01 Aug 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Anak memegang tisu toilet

Diare termasuk masalah pencernaan yang cukup sering dialami anak-anak. Sebagian besar kondisi ini bisa sembuh dengan perawatan rumahan. Namun, orang tua perlu tahu penyebab serta bagaimana menanganinya dengan tepat supaya tidak berujung pada dehidrasi atau gangguan gizi.

Apa Penyebab Diare pada Anak?

Berikut beberapa penyebab diare yang paling sering terjadi pada anak:

1. Infeksi virus

Virus adalah penyebab paling umum diare pada anak.

  • Rotavirus sering menjadi penyebab utama diare akut pada balita.

  • Norovirus juga bisa menyebabkan diare yang cepat menyebar, terutama di tempat ramai seperti daycare atau sekolah.

2. Infeksi bakteri

Beberapa jenis bakteri bisa masuk ke tubuh lewat makanan atau air yang terkontaminasi.

  • E. coli (jenis tertentu) dapat menyebabkan diare berdarah.

  • Salmonella sering berasal dari makanan mentah atau kurang matang.

  • Shigella bisa menyebabkan disentri dan sangat mudah menular.

3. Parasit

Air yang tidak bersih bisa mengandung parasit yang mengganggu saluran cerna anak.

  • Giardia lamblia sering menyebabkan diare berkepanjangan.

  • Entamoeba histolytica adalah penyebab disentri amuba.

4. Alergi atau Intoleransi Makanan

Kondisi intoleransi atau alergi terhadap makanan tertentu juga bis amemicu diare. Misalnya alergi susu sapi atau intoleransi laktosa.

5. Penggunaan Antibiotik

Kadang, antibiotik yang diminum anak bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Akibatnya, saluran cerna menjadi sensitif dan menimbulkan diare.

Bagaimana Penanganan Diare pada Anak?

Saat anak diare, hal paling penting adalah mencegah dehidrasi. Tubuh anak kehilangan banyak cairan lewat feses, dan ini bisa membuatnya lemas dalam waktu singkat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah:

1. Pastikan Anak Cukup Minum

Berikan cairan secara rutin, sedikit demi sedikit tapi sering. Bisa berupa air putih, ASI (untuk bayi), atau oralit. Jika anak masih menyusu, lanjutkan seperti biasa.

2. Gunakan Oralit Bila Perlu

Oralit membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Simpan oralit di rumah sebagai pertolongan pertama saat anak mulai diare.

3. Tetap Beri Makan

Jangan hentikan makanan. Justru, tubuh anak butuh energi untuk pulih. Beri makanan yang mudah dicerna dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang terlalu manis, berminyak, atau berserat tinggi dulu.

4. Jaga Kebersihan

Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan atau menyuapi anak. Pastikan juga botol susu, sendok, atau peralatan makan anak bersih.

5. Amati Kondisinya

Pantau frekuensi BAB, jumlah cairan yang diminum, dan tanda-tanda lemas.

Makanan yang Dianjurkan Saat Anak Diare

Anak yang sedang diare tetap perlu makan agar tubuhnya punya cukup energi untuk pulih. Namun, pilihannya memang perlu disesuaikan. Beberapa makanan ini umumnya aman dan justru dianjurkan saat anak mengalami diare:

1. Pisang

Kaya kalium, membantu menggantikan elektrolit yang hilang.

2. Nasi Putih atau Bubur Nasi

Mudah dicerna, membantu mengeraskan feses.

3. Apel Kukus atau Parut

Mengandung pektin yang baik untuk saluran pencernaan.

4. Toast (Roti Tawar)

Karbohidrat ringan yang tidak memperberat sistem pencernaan.

5. Kentang Rebus atau Tumbuk

Sumber energi dan elektrolit alami (kalium), mudah dicerna.

6. Wortel Rebus atau Sup Wortel

Mengandung beta-karoten dan serat larut yang baik untuk memperbaiki dinding usus.

7. Nasi Tim Ayam (Tanpa Santan)

Sumber protein ringan dan karbohidrat kompleks.

8. Puding Plain Tanpa Santan

Bisa dibuat dari tepung beras atau agar-agar tanpa pewarna buatan.

Makanan yang Dihindari saat Anak Diare

  1. Makanan berminyak atau digoreng.

  2. Makanan tinggi gula dan minuman bersoda.

  3. Buah asam (jeruk, nanas, mangga muda).

  4. Produk olahan susu (jika dicurigai ada intoleransi laktosa).

  5. Makanan pedas atau berserat kasar (seperti sayuran mentah atau kol).

Kapan Anak Perlu Dibawa ke Dokter?

Sebagian besar diare bisa ditangani di rumah, namun ada kondisi tertentu yang perlu mendapat perhatian medis. Berikut beberapa diantaranya:

  1. Diare berlangsung lebih dari 3 hari

  2. Anak tampak sangat lemas atau mengantuk terus

  3. Tidak mau makan dan minum sama sekali

  4. Muntah berulang kali

  5. Terdapat darah atau lendir di feses

  6. Tanda dehidrasi muncul: bibir kering, jarang pipis, air mata berkurang

Segera periksakan ke dokter jika gejalanya makin berat atau tidak kunjung membaik. Penanganan yang tepat akan membantu anak pulih lebih cepat dan mencegah masalah lanjutan.

ic-brand
Tunggu sebentar