Morning Sickness Saat Hamil: Kenapa Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

Article 17 Jun 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Ibu hamil merasa mual dan menutup mulutnya di depan wastafel kamar mandi, mencerminkan gejala morning sickness.

Kehamilan menimbulkan perubahan fisiologis pada kondisi tubuh seorang ibu. Salah satunya yang bisa terjadi yaitu morning sickness. Meskipun tidak membahayakan janin, morning sickness bisa membuat ibu merasa tidak nyaman dan kelelahan. Memahami penyebab dan cara mengatasinya bisa membantu ibu hamil menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman. Yuk, simak artikel ini!

Apa itu Morning Sickness?

Morning sickness dialami oleh sebagian besar wanita selama kehamilan. Morning sickness diperkirakan memengaruhi 50–80% wanita hamil1. Dari jumlah tersebut, sekitar 1–2% mungkin mengalami kondisi yang lebih serius, yaitu hiperemesis gravidarum2. Morning sickness atau dalam istilah medis yaitu emesis gravidarum merupakan kondisi mual dan muntah pada ibu hamil yang dapat terjadi kapanpun, tetapi memang lebih sering di pagi hari.

Kapan Terjadi Morning Sickness?

Ibu hamil perlu mengetahui kapan gejala morning sickness terjadi agar tidak kaget saat mengalaminya. Gejala ini biasanya mulai muncul sekitar minggu ke-4 hingga minggu ke-6 setelah siklus menstruasi terakhir. Morning sickness umumnya berlangsung sekitar 10 minggu pertama masa kehamilan atau bisa juga berlangsung selama trimester pertama. Setelah itu, rasa mual muntah semakin berkurang dan biasanya akan mulai menghilang pada trimester kedua.

Ciri-Ciri Morning Sickness

Mual dan muntah merupakan gejala utama dari morning sickness. Meskipun kondisi ini lebih sering dialami pada pagi hari, ibu hamil juga bisa mengalaminya pada siang, sore, bahkan pada malam hari. Gejala ini juga bisa disertai dengan nafsu makan menurun, demam, lemas, dehidrasi.

Perbedaan Morning Sickness dengan Mual Biasa

Gejala morning sickness sering kali menyerupai mual dan muntah biasa, sehingga tidak selalu mudah untuk membedakannya. Tetapi, terdapat ciri spesifik mual karena hamil sering disertai oleh kejadian payudara yang mengalami sakit atau nyeri. Gejala lain tentunya mual dan muntah yang terjadi ketika siklus menstruasi yang terlambat.

Penyebab Morning Sickness

Perubhana fisiologis terutama hormon pada masa kehamilan merupakan salah satu pencetus morning sickness. Perubahan hormon terutama hormon kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) menyebabkan meningkatnya sensitivitas sistem pencernaan terhadap aroma, makanan, dan stimulasi lain. Selain itu, saat hamil terjadi peningkatan hormon progesterone dan esterogen. Kenaikan dua hormon tersebut dapat memengaruhi sistem pencernaan ibu hamil dan menyebabkan peningkatan kadar asam lambung, yang akhirnya menimbulkan rasa mual dan muntah.

Dampak Morning Sickness

Morning sickness juga dapat menimbulkan hyperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang sangat parah selama kehamilan. Hal ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan energi dan zat gizi lainnya, dehidrasi, berat badan menurun, nyeri pada perut, lidah kering, dan mata cekung.

Morning sickness yang berlebihan juga dapat menyebabkan pertumbuhan janin tidak optimal karena kurangnya asupan makan ibu. Kondisi ini dapat memengaruhi berat badan bayi saat lahir serta meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit ketika bayi tumbuh dewasa.

Tanda Morning Sickness yang Bahaya

Jika ibu hamil mengalami mual dan muntah yang hebat dan disertai urin berwarna gelap, terjadi penurunan berat badan yang drastis, dan sampai muntah darah segera periksa ke dokter terdekat. Kondisi morning sickness seperti ini apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan ibu hamil menjadi kelelahan, depresi, dan cairan elektrolit berkurang hingga membuat ibu hamil bisa mengalami pingsan.

Cara Mengatasi Morning Sickness

Morning sickness memang merupakan kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil, namun tetap perlu mendapat perhatian agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Berikut merupakan tips mengatasi morning sickness:

  1. Makan dalam jumlah sedikit namun frekuensinya sering.

  2. Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas dari cabai/merica, atau yang beraroma tajam.

  3. Setelah makan/minum tidak langsung berbaring, beri jeda 2-3 jam.

  4. Istirahat yang cukup, luangkan waktu untuk tidur siang beberapa saat .

  5. Berjalan-jalan ringan.

  6. Hindari kondisi fisik yang kelelahan.

  7. Minum air hangat, atau infused water untuk mengurangi rasa mual

  8. Penggunaan aromaterapi dari bahan-bahan alami seperti papermint juga dapat menghilangkan rasa mual dan keinginan muntah.

Tanda Morning Sickness Akan Berakhir

Pada umumnya, morning sickness akan mulai berkurang gejalanya ketika ibu hamil menginjak trimester kedua, tepatnya antara minggu ke-12 hingga ke-14. Berikut beberapa tanda morning sickness pada ibu hamil akan berakhir:

  1. Berkurangnya frekuensi mual dan muntah baik di pagi hari ataupun di waktu-waktu lainnya. Frekuensi mual dan muntah juga tidak setiap hari

  2. Rasa lapar ata nafsu makan mulai muncul kembali, dan makanan yang sebelumnya membuat mual mulai bisa diterima tubuh.

  3. Tubuh terasa lebih segar, bertenaga, dan tidak lagi mudah lelah seperti saat puncak morning sickness.

  4. Indra penciuman tidak lagi terlalu sensitif terhadap bau tertentu yang sebelumnya memicu mual.

  5. Ibu merasa lebih tenang dan tidak mengalami perubahan emosional dan fisik secara mendadak.

ic-brand
Tunggu sebentar